yang lain dari manonjaya

Sabtu, 30 Oktober 2010

Overheating dan cara mengisi air radiator

Overheating dan cara mengisi air radiator

Overheating dan Cara Mengisi Air Radiator
Overheating tidak hanya disebabkan oleh kebocoran radiator atau kerusakan-kerusakan pada sistem pendingin. Bisa jadi, suhu mesin mencapai titik panas yang tinggi karena ada kesalahan kita saat melakukan pengisian air radiator.



Memang, kehati-hatian saat mengisi air radiator perlu lebih diperhatikan. Terutama untuk para pemilik Avanza dan Xenia. Di buku servis manual kedua brand tersebut ada informasi tambahan mengenai cara pengisian air radiator yang tepat.

Berbeda dengan tipe-tipe lainnya, pabrikan menyebutkan bahwa saat mengisi air radiator, air relief valve (air plug) yang ada di blok mesin harus dibuka. Air plug baru ditutup ketika air radiator sudah keluar dari lubang air plug.

Dari segi fungsi, air plug pada Avanza dan Xenia sebenarnya untuk memastikan bahwa udara telah benar-benar keluar dari seluruh ruang saluran air radiator. Itu sebabnya, ketika sedang mengisi air radiator, air plug harus dibuka. Tujuannya agar udara terdorong keluar lewat lubang air plug.

Bisa dibayangkan apa yang terjadi ketika air plug tidak kita buka saat mengisi air radiator. Kemungkinan besar udara terjebak di saluran-saluran radiator.

Jika udara belum keluar, kerja sistem pendingin dapat terganggu. Ketika udara masih terjebak di saluran sistem pendingin, berarti jumlah air radiator yang masuk masih di bawah jumlah yang dibutuhkan. Pengaruhnya sama seperti radiator yang kekurangan air: menurunnya kemampuan radiator dalam menyerap suhu panas mesin. (Source : AstraWorld)
Suara Berderit Setelah Melibas Genangan
Pada edisi sebelum ini, AstraWorld pernah mengulas efek air terhadap kinerja baterai. Kasus itu dialami seorang customer AstraWorld ketika banjir beberapa waktu lalu.

Rupanya, banjir tempo hari yang nyaris melumpuhkan para pengendara di ibukota juga memunculkan kasus serupa. Ada seorang member AstraWorld yang mendengar suara berderit di ruang mesin setelah mobil yang digunakan melibas genangan. Seperti suara tikus, terdengar “cit... cit.. cit” ketika mesin hidup. Tapi suara itu tidak berlangsung lama. Beberapa menit kemudian suara itu hilang dengan sendirinya.

Kendati tidak terganggu lagi, sebagai pengendara yang sangat memperhatikan kendaraannya, member AstraWorld ini tetap ingin tahu kasus tersebut dengan sejelas-jelasnya. Maka ia pun mengirim pertanyaan ke customerservice@astraworld.com.

Dari deskripsi kasus, tampak bahwa bunyi berderit tersebut muncul karena tali kipas yang basah setelah melibas genangan. Tali kipas yang basah mudah slip. Efek slip inilah yang menimbulkan bunyi berderit. Ketika kering, tali kipas bekerja normal kembali. Itu sebabnya suara aneh tidak terdengar lagi.

Kita tidak perlu khawatir jika mengalami kejadian serupa. Selama kondisi tali kipasnya masih layak pakai, maka kejadian seperti itu tidak akan berdampak pada kinerja mesin mobil.

Yang perlu sedikit diperhatikan di sini adalah apabila setelah timbulnya bunyi dibarengi dengan perubahan pada meter ukur di instrumen panel. Misalnya, lampu gambar baterai menyala. Ini salah satu tanda adanya kemungkinan tali kipas lepas atau putus.

Jika lepas atau putus tentu akan berakibat fatal. Sebab, tali kipas merupakan komponen mobil yang berfungsi sebagai penghubung gerak putaran yang dihasilkan oleh mesin. Melalui tali kipas inilah gerak putaran mesin digunakan untuk memutar alternator (dinamo amper) penghasil arus listrik. Selain itu, tali kipas berguna dalam proses sirkulasi air pendingin mesin.

Karena itu, sangat penting untuk merawat dan memeriksa tali kipas. Alangkah baiknya jika Anda melakukan pemeriksaan dan penggantian secara rutin sesuai dengan km yang sudah ditentukan.

1 komentar:

  1. Saya dari Indihiang. Ke Manonjaya kayaknya deket neh..hehehe..saya mu servis radiator neh.dah beberapa kali diservis dan dtambal bagan atas radiator, air selalu berkurang. Sedangkan air cadangan masih banyak (kayaknya nggak ngalir). gmana neh?. trims

    BalasHapus