yang lain dari manonjaya

Sabtu, 30 Oktober 2010

Beberapa penyebab mesin ngelitik

Beberapa penyebab mesin ngelitik

anda dengar. Suhu mesin yang tinggi dan oktan bensin yang rendah, menyebabkan mesin mengalami gejala yang disebut pembakaran dini. Pembakaran seperti ini tidak bisa dikontrol yang berakibat detonasi alias ngelitik.

Pada mesin mobil modern, khususnya sistem injeksi, sudah dilengkapi dengan knock sensor. Fungsinya memantau kondisi kerja mesin, ngelitik (knocking) atau normal. Alat ini bisa membedakan suara berisik karena komponen yang beradu atau ledakan dari pembakaran di dalam mesin.

Kalau terjadi gejala ngelitik yang diakibatkan oktan bensin yang rendah, waktu pengapian diset secara otomatis oleh komputer mesin yang dimajukan untuk mencegah detonasi. Akibatnya, kerja mesin kurang efisien. Bila menggunakan bensin dengan oktan lebih tinggi, lebih irit dibandingkan dengan oktan rendah (diukur dalam satuan km/liter, bukan harganya).

Suhu mesin yang terlalu panas (overheating) juga menyebabkan pembakaran dini dan selanjutnya ngelitik. Sistem pendingin tidak bekerja dengan baik atau karena pelumas atau oli yang digunakan mutunya kurang bagus (kemampuan melumasi dan mendinginkan kurang ). Adanya kerak di dalam mesin (dipuncak piston dan kubah kepala silinder) juga bisa menjadi sebab. Kerak ini pada saat suhu tinggi akan membara dan menyebabkan campuran bensin dan udara terbakar sebelum waktu pengapian.

Ketika mesin ngelitik, menimbulkan polusi ke lingkungan dalam bentuk nitrogen oksida (NOx), arang, hidrokarbon yang tidak terbakar. Kedua unsur kimia tersebut mengandung racun dengan warna kekuningan-kecoklatan yang bisa menyebabkan makhluk hidup jadi susah bernafas (ISPA) dan mengancam paru-paru.

Komponen mekanis mesin juga menimbulkan suara yang sering dianggap ngelitik. Misalnya, suara katup (pada mesin lama yang masih harus disetel) dan bearing setang piston oblak.

Pada setang piston (bertugas mengubah gerak bolak-balik menjadi berputar), setiap berubah arah, menimbulkan suara dari logam dipukul. Gejala ini disebut juga “rod knock”. Biasanya berirama dan makin kencang bila putaran mesin naik atau beban mesin bertambah.[sssb]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar